Senin, 16 Maret 2009

SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO ADAKAN DOA BERSAMA DALAM RANGKA SUKSES UJIAN TH.2009

Jelang UN, SMK Wiworotomo Purwokerto geelar Doa Bersama. Sebanyak 1.300 siswa SMK Wiworotomo Purwokerto menggelar doa bersama di halaman sekolah, Jumat 20/2 pagi kemarin. Acara tersebut digelar untuk memotivasi dan menambah keyakinana siswa guna manghadapi Ujian Nasional (UN) dan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Jawa Tengah.

Doa bersama dipimpin Kyai Imam Mujahid, pengasuh Pondok Pesantren Karangsalam Purwokerto. Kegiatan itu diikuti siswa kelas 1,2, dan 3 serta Karyawan dan para guru SMK Wiworotomo.

Kepala Sekolah SMK Wiworotomo Purwokerto Drs. Susilo Riyantono, M.T. mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk memotifasi para siswa agar biasa sukses dalam UN. “Selain itu, kami juga mengharap dengan doa bersama ini, siswa SMK Wiworotomo yang akan berangkat mengikuti LKS SMK Jateng, yang akan digelar di Magelang 24-28 Februari 2009 mendatang, bisa membawa pulang hasil yang bagus, ” imbuhnya.

Menurut dia, dengan doa bersama menjelang pelaksanaan UN, seluruh siswa diharapkan bisa menghadapi UN dengan baik. ” Tahun lalu, tingkat kelulusan di SMK Wiworotomo mencapai 99,17 persen. Diharapkan tahun ini, tingkat kelulusan bisa mencapai 100 persen”, tandasnya.

Tak hanya, itu keberhasilan SMK Wiworotomo menyapu bersih kejuaraan LKS ditingkat Kabupaten bisa kembali terulang di tingkat Provinsi.” Dalam LKS tingkat kabupaten kami mampu meraih juara 1 lomba Autocad, kelistrikan juara I dan II, lomba pemesinan juara I dan juara harapan lomba otomotif,” jelasnya.

Doa bersama yang digelar mulai pukul 07.00 hingga pukul 09.00 tersebut, selain pembacaan doa juga diberikan siraman rohani agar keyakinan siswa untuk menghadapi UN lebih tinggi. Siraman rohani diberikan oleh Kyai Imam Mujahid.

Terpisah Waka Kurikulum SMK Wiworotomo Purwokerto Sudali menjelaskan, agenda doa bersama menjelang UN merupakan agenda tahunan. ” Dilibatkannya siswa kelas I dan II adalah untuk memotivasi kakak kelasnya agar bisa maksimal dalam mengikuti UN .” tambahnya.

(Telah diterbitkan di Radar Banyumas 21/2)